
Pada Sekitar tahun 1981, penduduk sekitar melaporkan ada benda besar dalam sebuah gundukan di tengah sawah dan berada di bawah pohon besar. Pada tahun itupu gundukan tersebut digali hingga memperlihatkan sosok Arca sebuah arca. Namun penggalian tersebut hanya menampakkan setengah badan bagian atas dari arca. Dan tahun 1983 Pemerintah mulai memperbaiki daerah sekitar Arca dengan membangun jalan menuju arca dan menutup gorong - gorong di depan arca. Dan Arca Totok Kerot masih tetap dibiarkan terbenam setengah badan di dalam tanah. Lokasi dari arca ini berada di Desa Bulupasar, Kecamapatan Pagu, Kabupaten Kediri, atau sekitar 11 kilometer sebelah selatan Petilasan Sri Aji Jayabaya di Desa Menang. Wujud Dari Arca Totok Kerot ini berupa seorang buto atau raksasa perempuan dengan rambut terurai, duduk jongkok satu kaki tegak, mata melotot, mengenakan mahkota dan kalung berbandul terkorak dan satu lengan sebelah kiri putus.
Tuntutan
sang puteri tersebut akhirnya di kabulkan oleh Prabu Jayabaya, dimana
saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan
keinginannya untuk dipersunting. Akan tetapi Prabu Sri Aji Jayabaya
Tetap menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara
keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Prabu Sri Aji Jayabaya
mengeluarkan sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti
buto (raksasa), Dan hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.
Selain
itu ada legenda lain juga yang yang menceritakan tentang Arca Totok
Kerot. Legenda ini masih berkesinambungan dengan legenda diatas, bahkan
lebih heboh daripada legenda berpindahnya Arca Ganesha Boro. Diceritakan
bahwa Arca Totok Kerot pernah dipindah dari tempat asalnya dan
diletakkan di Alun – Alun Kota Kediri. Namun dalam waktu satu malam,
Arca Totok Kerot tidak betah akan tempat barunya. Arca Totok Kerot
mulai menyusun rencana melarikan diri. Dan pada tengah malam tiba- tiba
saja berkumpul dua ekor gajah dan tujuh ekor sapi di alun-alun.
Kesembilan hewan itupun menarik Arca Totok Kerot menuju Dusun Bulupasar,
tempat asal sang arca. Karena Arca Totok Kerot teramat sangat berat,
hanya beberapa meter saja, kesembilan hewan tersebut tidak kuat menarik
arca dan meninggal karena kecapaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar